Entries by admin

Diklat Penyusunan Rencana Strategis SKPD Maret 2015

PPKK FISIPOL UGM kembali menyelenggarakan Diklat Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) pada tanggal 4-6 Maret 2015. Diklat yang rutin diselenggarakan PPKK ini menurut Peraturan Menpan dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peserta diklat adalah para aparatur sipil negara (PNS) dari berbagai SKPD di beberapa daerah di Indonesia.


Pemateri diklat adalah para pakar dari FISIPOL UGM, KemenPANRB, Bappenas RI dan Bappeda Provinsi DIY. Seperti desain sebelumnya, PPKK FISIPOL tetap merancang kelas yang interaktif dan menuntut keaktifan peserta. Dengan format kelas yang membuka ruang diskusi dan menjalin interaktivitas antara pemateri dan  peserta, para peserta akan menjadi lebih memahami dan mendalami materi-materi yang disampaikan. Karakteristik diklat PPKK FISIPOL UGM adalah menekankan pada penguatan konsep dan landasan filosofis-teoritik yang kemudian diturunkan ke dalam level teknis melalui simulasi dan tugas-tugas individu maupun kelompok.

Pemutaran dan Diskusi Film “Tanah Mama”

PPKK FISIPOL dan Kelompok Kerja (Pokja) Papua Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan pemutaran dan diskusi film “Tanah Mama”, pada Sabtu 28 Februari 2015. Acara yang diadakan di Hall Kampus FISIPOL UGM tersebut menghadirkan 3 orang pembicara, salah satunya adalah Nia Dinata, direktur Kalyana Shira Films yang juga adalah produser film Tanah Mama. Selain Nia Dinata, nara sumber yang hadir yaitu Arie Ruhyanto (peneliti Pokja Papua UGM), Desintha Asriani (dosen FISIPOL UGM) dan Bambang Purwoko selaku Koordinator Pokja Papua UGM.


Dihadiri oleh 100 orang, acara screening film berjalan selama lebih kurang 90 menit. Usai pemutaran, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama para narasumber. Beberapa peserta antusias berpartisipasi dalam diskusi. Peserta, selain bertanya tentang proses pembuatan film, juga ingin memahami konteks riil tema film yang menggambarkan beratnya perjuangan hidup seorang ibu di pedalaman Papua. Selain harus mengasuh anak dan mencari nafkah, mama Hallosina, tokoh utama dalam film Tanah Mama, juga harus menghadapi persoalan rumah tangga karena suaminya berpoligami. Sendirian mencari nafkah, Hallosina terbentur dengan persoalan hukum karena dia dituduh mencuri ubi yang dia ambil dari ladang saudara iparnya.

Nia Dinata mengungkapkan bahwa film dokumenter yang ia produseri tersebut memang belum sepenuhnya menggambarkan kehidupan para perempuan di pedalaman Papua, tetapi setidaknya melalui film tersebut masyarakat mampu melihat dalam perspektif yang lebih terbuka. Sementara itu, Arie Ruhyanto mengungkapkan bahwa kehadiran negara di pedalaman Papua sepertinya hanya sebatas adanya simbol-simbol negara. Negara tidak  hadir saat masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur penunjang ekonomi, tetapi negara hadir dalam bentuk represif, misalnya ketika mama Hallosina dituntut dengan tuduhan mencuri ubi di tanah saudaranya sendiri.

Rekrutmen Guru Penggerak Daerah Terpencil Kabupaten Puncak 2015

Pengarang PPKK Fisipol UGM
ISBN
Bahasa Indonesia
Halaman 89
Tahun 2015

Pemerintah Kabupaten Puncak yang secara riil menghadapi masalah serius dalam membangun dan memajukan pendidikan di daerah secara mandiri menginisiasi program rekrutmen guru tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA yang dinamankan Program Rekrutmen Guru Perintis/Penggerak Daerah Terpencil Kabupaten Puncak 2015, “Sarjana Indonesia Mendidik Bangsa”. Program ini sudah kedua kalinya dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Puncak bekerjasama dengan Kelompok Kerja Papua dan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol Universitas Gadjah Mada. Pada tahun 2013 telah dilakukan program serupa dan berhasil memberangkatkan 33 guru dari berbagai bidang studi yang ditempatkan di tiga Distrik, yaitu Distrik Ilaga, Distrik Beoga dan distrik Sinak. Pada tahun 2015 ini Kabupaten Puncak menyelenggarakan kembali program ini yang bertujuan untuk merekrut guru-guru yang akan di tempatkan di 5 Distrik yang lain. Program ini dinamakan Program Guru Perintis/Guru Penggerak Daerah Terpencil karena para Guru yang akan direkrut dari berbagai wilayah Indonesia ini diharapkan bisa berperan sebagai tenaga penggerak daerah terpencil yang berjuang dan menggerakkan pendidikan masyarakat kabupaten Puncak sebagai salah satu wilayah terisolir di Indonesia. Para Guru Perintis/Guru Penggerak Daerah Terpencil diharapkan mampu menjalankan tugas-tugas pendidikan bukan hanya untuk anak-anak usia sekolah, namun juga bisa menjadi motivator dan fasilitator untuk meningkatkan semangat dan kemampuan kerja para guru setempat yang sudah lebih dulu mengabdikan dirinya di dunia pendidikan di wilayah kabupaten Puncak.

Seleksi Guru Perintis/Penggerak Kabupaten Puncak

Panitia rekrutmen Guru Perintis/Penggerak telah menyelesaikan proses seleksi tahap pertama yaitu seleksi administrasi. Seleksi administrasi merupakan proses penyaringan pelamar berdasarkan penilaian terhadap kelengkapan dokumen, persyaratan indeks prestasi komulatif (IPK), essay dan kesesuaian dengan bidang studi yang dibutuhkan. Seleksi tahap pertama ini berhasil menjaring sejumlah 327 orang dari total 410 pelamar. Pelamar guru perintis berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, dengan pelamar terbanyak berasal dari Sulawesi Selatan. Informasi nama-nama pelamar yang lolos seleksi administrasi dapat dilihat di website Pokja Papua UGM dengan alamat http://pokjapapua.blog.ugm.ac.id.


Pelamar guru perintis yang lolos seleksi administrasi diwajibkan untuk mengikuti proses seleksi tahap kedua. Pelaksanaan seleksi tahap kedua akan dilakukan di beberapa kota besar yaitu Yogyakarta, Medan, Makassar dan Jayapura. Untuk seleksi di Yogyakarta, panitia menyelenggarakannya di FISIPOL UGM. Format penyaringan meliputi tes wawancara, psikotes, tes tertulis dan microteaching. Tim seleksi terdiri dari guru-guru bidang studi, panitia rekrutmen dan psikolog. Proses seleksi akan dilaksanakan sesuai jadwal berikut:

Tanggal Seleksi Tempat Seleksi Asal Pelamar
6-7 Desember 2014 Yogyakarta Jawa, NTB, dan NTT
9 Desember 2014 Jayapura Papua dan Papua Barat
11 Desember 2014 Medan Sumatera
10-11 Desember 2014 Makassar Kalimantan dan Sulawesi

Para pelamar yang lolos seleksi tahap kedua adalah mereka yang nantinya diberangkatkan ke Kabupaten Puncak Papua sebagai Guru Perintis. Para Guru Perintis tersebut akan menjadi bagian dari upaya peningkatan pendidikan di Kabupaten Puncak, yang merupakan daerah 3T. Sebelum diberangkatkan ke Puncak Papua, para guru perintis akan menjalani pembekalan dan pengarahan di Yogyakarta.

Kajian Kesiapan Menghadapi Investasi di Kabupaten Sorong Selatan

Pengarang PPKK Fisipol UGM
ISBN
Bahasa Indonesia
Halaman 200
Tahun 2014

Kajian ini fokus pada kesiapan masyarakat dalam menghadapi arus investasi. Kajian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong Selatan dalam rangka merumuskan solusi atas tantangan dan kendala yang saat ini dihadapi sekaligus menjadi bahan masukan untuk pembuatan kebijakan investasi. Kajian ini memiliki lima tujuan utama:

  1. Menganalisis perkembangan sosial, ekonomi, budaya masyarakat terkait kesiapan masyarakat dalam menghadapi investasi.
  2. Memetakan respon multi-pihak terhadap perkembangan investasi yang sedang berjalan.
  3. Memetakan harapan dan kekhawatiran multi-pihak terhadap perkembangan investasi ke depan.
  4. Menyusun rekomendasi untuk membangun sinergi multi-pihak dalam pengembangan investasi di Kabupaten Sorong Selatan.
  5. Menyusun langkah-langkah penyiapan masyarakat, pemerintah, dan perusahaan dalam menghadapi investasi di Kabupaten Sorong Selatan.

Rekrutmen Guru Daerah Terpencil di Kabupaten Puncak Papua 2015

Pemerintah Kabupaten Puncak menjalin kerjasama dengan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK)Fisipol UGM dan Pokja Papua UGM Yogyakarta untuk mengadakan Program Rekrutmen Guru Perintis. Rekrutmen ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan guru di Kabupaten Puncak dalam upaya mempercepat peningkatan akses pendidikan di sana. Sejak dimekarkan dari Kabupaten Puncak Jaya pada tahun 2008, daerah ini masih menghadapi persoalan kekurangan tenaga guru. Rasio guru dan murid di Puncak masih jauh dibandingkan dengan rasio sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM).


Program Guru Perintis diadakan pertama kali pada tahun 2013 lalu. Sejumlah 33 orang Guru Perintis yang terseleksi sudah bertugas di Puncak sejak Oktober 2013. Mereka tersebar di 3 distrik yaitu Ilaga, Beoga dan Sinak. Kehadiran guru perintis sudah mampu meningkatkan kelancaran proses belajar mengajar yang sebelumnya tersendat akibat kurangnya jumlah guru. Menimbang hasil dan manfaat yang sudah terlihat dari program Guru Perintis 2013, Pemkab Puncak, PPKK Fisipol UGM dan Pokja Papua UGM kembali membuka rekrutmen Guru Perintis 2014/2015.

Panitia Rekrutmen Guru Perintis 2014/2015 membuka kesempatan kepada para sarjana kependidikan maupun sarjana non kependidikan untuk melamar posisi guru yang nantinya akan ditempatkan di seluruh distrik di Kabupaten Puncak. Jumlah guru yang dibutuhkan  adalah 60 orang, untuk mengajar di jenjang PAUD/TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Bidang-bidang studi yang masuk menjadi kualifikasi antara lain:  Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Komputer/IT, Geografi, Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Olahraga, Seni dan Budaya, Pertanian (Agronomi dan Agrobisnis), dan Perkebunan.

Pendaftaran rekrutmen Guru Perintis dibuka mulai tanggal 22 Oktober 2014 dan ditutup pada tanggal 19 November 2014. Persyaratan dan ketentuan lengkap serta formulir aplikasi lamaran dapat dibaca dan diunduh di www.pokjapapua.blog.ugm.ac.id.

Aplikasi lamaran ditujukan kepada Panitia Rekrutmen Guru Perintis 2014/2015 dengan alamat sekretariat Rekrutmen Guru Perintis 2014/2015 di PPKK Fisipol UGM, Jalan Socio Justicia No. 2 Bulaksumur, Yogyakarta 55281, atau bisa juga dikirim ke alamat email pokjapapua@ugm.ac.id.

Kajian Evaluasi Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) Kabupaten Paser

Pertengahan Juni 2014, PPKK FISIPOL UGM menyepakati kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. PPKK FISIPOL dipercaya untuk melakukan penelitian evaluasi  pencapaian Millenium Development Goals  (MDGs) di Kabupaten Paser. MDGs memuat delapan butir tujuan bersama untuk dicapai pada tahun 2015 yang meliputi bidang kemiskinan, pendidikan, kesehatan, lingkungan dan kemitraan global. Target tujuan MDGs adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat dunia.


Kerjasama Pemkab Paser dengan PPKK FISIPOL UGM meliputi satu rangkaian kegiatan. Kegiatan awal adalah penyusunan instrumen evaluasi, dilanjutkan dengan penelitian lapangan, penulisan laporan sampai pada perumusan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan target capaian MDGs di tahun 2015. Rangkaian kegiatan dilakukan sejak bulan Juni hingga September 2014. Setelah melalui proses diskusi untuk menyusun instrumen evaluasi, tim peneliti FISIPOL UGM melakukan penelitian lapangan dan pengambilan data di Kabupaten Paser. Tim peneliti yang terdiri atas 7 orang berangkat ke Paser pada tanggal 18 Agustus 2014 dan menyelesaikan proses riset lapangan pada tanggal 22 Agustus 2014. Data dan informasi yang diperoleh dari riset lapangan kemudian menjadi dasar perumusan rekomendasi kebijakan untuk memperbaiki target pencapaian MDGs di Paser.

Membangun Pertanian Melalui Pendampingan Proses Produksi dan Pasca Produksi di Kabupaten Puncak

Pengarang Tim Peneliti PPKK Fisipol UGM
ISBN
Bahasa Indonesia
Halaman 4
Tahun 2014

Pertanian merupakan pilar utama perekonomian masyarakat di Kabupaten Puncak mengingat sebagian besar penduduk menggantungkan penghidupannya pada sektor pertanian. Namun benarkah sektor pertanian di Kabupaten Puncak sudah benar-benar mampu dimanfaatkan secara optimal dan membawa peningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Puncak? Fakta justru menunjukkan bahwa kerentanan pangan menghantui sebagian masyarakat Puncak, tingkat ketercukupan gizi anak-anak masih jauh di bawah rata-rata nasional, dan angka kemiskinan masyarakat Kabupaten Puncak masih sangat tinggi. Di sisi lain, adalah kenyataan pula bahwa produk pertanian dari kawasan Kabupaten Puncak memiliki kualitas yang baik karena berasal dari lahan yang sangat subur dan terbebas dari penggunaan bahan-bahan non organik. Lantas mengapa kedua fakta berseberangan tersebut terjadi?

Dengan cepat kita dapat menyimpulkan bahwa keterisolasian kawasan dan buruknya infrastruktur menjadi pangkal persoalan. Keterisolasian yang menyebabkan komoditi pertanian berkualitas dari kawasan Puncak tidak dapat menjangkau pasar. Ketika satu-satunya moda transportasi hanya melalui angkutan udara, maka produk pertanian sebaik apapun akan kehilangan daya saingnya. Oleh karena itu perbaikan infrastruktur menjadi kunci pengembangan pertanian. Akan tetapi benarkah jika infrastruktur sudah membaik dan akses ke pasar semakin terbuka, otomatis produk pertanian dari Kabupaten Puncak akan mampu bersaing dengan produk sejenis dari dari daerah lain? Apakah serta merta masyarakat di Kabupaten Puncak akan kembali giat berkebun dan berladang? Dan akankah sektor pertanian serta merta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat?

Unduh:
Policy Brief: Membangun Pertanian Kabupaten Puncak.pdf

Diklat RENSTA SKPD – Mei 2014

Diklat Renstra diselenggarakan pada tanggal 6 – 8 Mei 2014. Hari pertama diselenggarakan di Ruang Seminar Fisipol UGM dan hari kedua serta ketiga diselenggarakan di Hotel Inna Garuda. Diklat Renstra diikuti oleh 41 peserta yang sebagian besar berasal dari Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Puncak, Provinsi Maluku, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Aceh, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Lingga, KabupatenPekalongan, Kabupatensintang, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Serang, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Sukamara, Kota Serang, Kota Bandung.


Diklat Penyusunan LAKIP Angkatan XX

Diklat LAKIP Angkatan XX diselenggarakan pada tanggal 5 – 7 Mei 2014. Hari pertama diselenggarakan di Ruang Seminar Fisipol UGM dan hari kedua serta ketiga diselenggarakan di Hotel Inna Garuda. Diklat diikuti oleh 42 peserta yang berasal dari Pemerintah Provinsi Aceh, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Nunukan, Provinsi Gorontalo, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Sabang, Kabupaten Serang, Kabupaten OKU, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Katingan, Provinsi Maluku, ProvinsiJawa Tengah, Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Belitung Timur.