Penyusunan Masterplan Pendidikan Kabupaten Puncak Papua

Kabupaten Puncak Papua masih tergolong baru sebagai kabupaten. Dimekarkan pada tahun 2008 dari wilayah Puncak Jaya, Kabupaten Puncak masih dalam proses membangun daerah secara masif. Persoalan-persoalan mendasar yang harus segera diselesaikan masih banyak dan kompleks. Puncak masih memiliki ketertinggalan dalam pembangunan infrastruktur dasar, pengelolaan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan publik. Dalam sektor pelayanan publik dasar, Puncak berusaha mengejar peningkatan pelayanan yang berkaitan langsung dengan pembangunan manusia yaitu kesehatan dan pendidikan.


Dalam sektor pendidikan, Pemerintah Kabupaten Puncak berupaya melakukan pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan melalui program-program jangka panjang maupun jangka menengah. Salah satu program Pemkab Puncak untuk meningkatkan peningkatan mutu pendidikan adalah penyusunan program-program pendidikan jangka panjang. Program perencanaan pendidikan jangka panjang tersebut tersusun dalam Rencana Induk (Masterplan) Pendidikan Puncak  2014-2025. Untuk menyusun Rencana Induk Puncak, Bappeda Kabupaten Puncak bekerjasama dengan PPKK Fisipol UGM yang berperan melakukan kajian persoalan pendidikan di Puncak dan mendampingi perencanaan strategi-strategi untuk menyelesaikan persoalan yang ada.

Langkah awal yang dilakukan oleh Tim Rencana Induk Pendidikan Puncak adalah melakukan studi dokumen untuk memperoleh data dan gambaran umum kondisi pendidikan di Kabupaten Puncak. Setelah mendapatkan data-data dasar yang mampu memetakan persoalan pendidikan di Puncak, tim kemudian melakukan studi lapangan ke Kabupaten Puncak pada 21 Februari – 01 Maret 2014. Pelaksanaan studi lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data-data empiris melalui proses wawancara ke para pihak terkait pendidikan dan melalui observasi.

Hasil dari studi lapangan akan dimanfaatkan sebagai dasar penyusunan Rencana Induk Pendidikan Puncak sehingga strategi dan program kegiatan yang direncanakan dalam buku Rencana Induk Pendidikan merupakan program yang berbasis fakta (evidence based). Implikasi dari implementasi program yang berbasis fakta adalah pelaksanaan program menjadi lebih terarah, bersifat solutif dan tepat sasaran.

Kajian Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pertanian Kab. Puncak

Tim Peneliti mengawali riset tersebut dengan mengali informasi kuantitatif tentang gambaran perekonomian di Puncak. Kemudian melakukan riset lapangan yang dilakukan dengan dua tahap, yaitu pada tahap pertama, sebagian Tim Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Dinas Pertanian Puncak di Kota Jayapura. Sedangkan tahap kedua, Tim Peneliti melakukan riset lapangan dengan observasi ke wilayah-wilayah pertanian di Puncak.

Kajian Pemekaran Kecamatan di Kabupaten Paser

Kajian pemekaran kecamatan di Kabupaten Paser dilaksanakan atas kerjasama Sekretaris Daerah Kabupaten Paser dan PPKK Fisipol UGM. Pelaksanaan kajian diformat dengan dua skema yakni dengan pendekatatan kajian teori dan penghimpunan dokumen serta format kerja lapangan. Kajian teoritik dan penghimpunan dokumen dilaksanakan pada 29 Oktober 2013.

Kajian Penyusunan Indikator Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan Daerah di Kabupaten Paser

Tim Peneliti PPKK mengawali kajian dengan studi literatur untuk menghimpun informasi kemiskinan dan kualitas hidup masyarakat Paser. Studi literatur ini juga meliputi telaah terhadap berbagai standar pengukuran kemiskinan yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, BPS, Bappenas dan BKKBN. Selanjutnya Tim Peneliti melalukan riset lapangan selama 3 hari pada 26 hingga 28 November 2013.

Program Guru Perintis Kabupaten Puncak 2013

Untuk mengatasi kurangnya guru di Kabupaten Puncak, Pemerintah Kabupaten Puncak bekerjasama dengan Kelompok Kerja Papua (Pokja Papua) dan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Program Rekrutmen Guru Perintis Kabupaten Puncak “Sarjana Indonesia Mendidik Bangsa”. Rekrutmen Guru Perintis dilakukan dalam 2 gelombang. Pertama, rekrutmen guru bidang studi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi, Fisika, Kimia, Biologi, dan Sejarah untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Kedua, rekrutmen khusus untuk Guru SD dan PAUD. Jumlah pelamar Guru Perintis tidak kurang dari 130 orang.

Penyusunan Master Plan dan Kajian Pengembangan Wilayah di Sorong Selatan

PPKK Fisipol UGM mulai bulan Juli 2012 melakukan aktivitas penelitian dan pendampingan di Kabupaten Sorong Selatan. Peneltian yang bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan ini dilakukan dalam rangka Penyusuanan Master Plan Kabupaten Sorong Selatan dan Kajian Pengembangan Wilayah IMEKO.

Diklat Penyusunan RENSTRA SKPD Angkatan VI

Bersamaan dengan Diklat Penyusunan LAKIP XIII, PPKK Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM menyelenggarakan Diklat Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Diklat Penyusunan Renstra SKPD). Diklat yang diselenggarakan dari tanggal 7-10 Mei ini diikuti oleh 64 peserta yang merupakan staf maupun pejabat pemerintah daerah.


Diklat Penyusunan LAKIP Angkatan XIII

PPKK Fisipol UGM dari tanggal 6 hingga 10 Mei 2012, berdampingan dengan Diklat Renstra VI yang dimulai sehari kemudian, mengadakan Diklat Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (Diklat Penyusunan LAKIP). Diklat yang bertujuan meningkatkan kemampuan dasar dan teknis PNS ini, diikuti oleh 55 peserta yang merupakan staf maupun pejabat pemerintah daerah.


Fisipol UGM Dampingi Ujian Jabatan Perangkat Desa

Kedaulatan Rakyat, 20 Desember 2011, halaman 5. Minat masyarakat untuk mengisi jabatan perangkat desa ternyata tetap tinggi. Seperti pengisian Kabag Pembangunan Desa Kaliagung Kecamatan Sentolo sebanyak 9 orang mengikuti ujian tulis, Minggu (18/12/2011). Dari hasil yang diperoleh akhirnya Bambang Trinur Singgih, SE berhasil memperoleh nilai tertinggi dan ditetapkan sebagai calon Kabag Pembangunan Desa.


MoA “University Network for Governance Innovation”

Dalam rangka membangun jaringan antar universitas untuk inovasi pemerintahan, para dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik  dari lima universitas menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) “University Network for Governance Innovation (UNfGI)” di Hotel Jayakarta, Yogyakarta pada 15 Agustus 2011. Kelima universitas tersebut adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), Universtas Hassanudin (UNHAS), Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) dan Universitas Tanjungpura (UNTAN).