Forum Kebijakan Strategis untuk Pembangunan Papua: Melacak Akar Ketertinggalan Pendidikan di Papua
PPKK FISIPOL UGM dan GUGUS TUGAS PAPUA UGM untuk terus membangun kepedulian terhadap program pembangunan dan penguatan kapasitas pemerintahan di Papua pada tanggal 18 September 2017 menyelenggarakan Forum Kebijakan Strategis Untuk Pembangunan Papua dengan tema Melacak Akar Ketertinggalan Pendidikan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Forum diawali dengan bedah buku Desentralisasi Radikal: Ikhtiar Pengembangan Wilayah Imekko Sorong Selatan.
“Kelimpahan SDA tanpa disertai kualitas SDM yang baik akan lebih banyak mendatangkan masalah,” ujar Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng. saat membuka Forum ini, “Karena itu kemajuan pendidikan menjadi sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat.”
Sementara itu Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto dalam sambutan pembukaan menyatakan, “Ketertinggalan dalam merencanakan pendidikan memiliki dampak yang merugikan dimasa depan”
Sebelumnya Ketua Gugus Tugas Papua UGM, Drs. Bambang Purwanto, MA menyampaikan bahwa Forum ini adalah kajian rutin tentang Papua yang dilaksanakan Gugus Tugas Papua UGM dan kali ini membahas ketertinggalan pendidikan. “Gugus Tugas Papua UGM saat ini juga sedang menjalankan Program Guru Penggerak Daerah Terpencil untuk merekrut guru-guru dari seluruh Indonesia untuk mengajar di lokasi terpencil di Papua.”
Dr. Sony Sumarsono (Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri), Protasius Lobya, S. Sos, MKP (Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Papua), dan Drs. Bambang Purwoko, MA (Ketua Gugus Tugas Papua UGM) menjadi pembicara dalam forum yang mengkaji kebijakan pendidikan di Papua ini. Sementara untuk bedah buku sebagai pengulas hadir Drs. Otto Ihalauw, MA (Bupati Sorong Selatan 2010-2015) dan Dr. Nanang Indra Kurniawan, MA (salah satu penulis buku dan Dosen DPP Fisipol UGM). Kedua acara dimoderatori oleh Dr. Gabriel Lele, Dosen dan Direktur IUP MKP Fisipol UGM.