Entries by admin

Laporan Kajian Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pertanian Kabupaten Puncak

Pengarang Tim Peneliti PPKK Fisipol UGM
ISBN
Bahasa Indonesia
Halaman 191
Tahun 2014

Pemberdayaan ekonomi masyarakat Kabupaten Puncak tidak dapat dilepaskan dari matapencaharian utama masyarakat, yakni bertani. Di sisi lain, sistem produksi pertanian bercorak subsistem masih dipertahankan dari generasi ke generasi. Tradisi transaksi ekonomi terhadap komoditas pertanian masih sangat terbatas. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan fasilitasi, mendesak untuk dilaksanakan. Pendekatan Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihoods Approach) dipandang sebagai jurus jitu mengubah pola pikir masyarakat dalam bertani untuk mewujudkan Kabupaten Puncak sebagai agropolitan.

Diklat Kepala Distrik Kabupaten Puncak, Provinsi Papua

Pengarang PPKK Fisipol UGM
ISBN
Bahasa Indonesia
Halaman 178
Tahun 2012

Kabupaten Puncak dengan ibu kota Ilaga merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya yang dibentuk berdasarkan Undang–Undang Nomor 7 Tahun 2008. Sebagaimana yang dihadapi oleh daerah otonom baru di kawasan Timur Indonesia, Kabupaten Puncak dihadapkan pada realitas keterbatasan dalam berbagai aspek terutama infrastruktur, sumberdaya manusia, dan kapasitas pemerintahan serta tantangan kondisi geografis. Namun di tengah keterbatasan yang ada, Pemerintah Kabupaten Puncak dengan otonomi yang dimiliki dituntut untuk mampu mengaktualisasikan potensi-potensinya guna mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menghadirkan pelayanan publik yang memadai. Dalam rangka menjalankan pemerintahan dan mengaktivasi fungsi-fungsi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik inilah peran kepala distrik menjadi sangat penting.

Penyusunan Masterplan Pendidikan Kabupaten Puncak Papua

Kabupaten Puncak Papua masih tergolong baru sebagai kabupaten. Dimekarkan pada tahun 2008 dari wilayah Puncak Jaya, Kabupaten Puncak masih dalam proses membangun daerah secara masif. Persoalan-persoalan mendasar yang harus segera diselesaikan masih banyak dan kompleks. Puncak masih memiliki ketertinggalan dalam pembangunan infrastruktur dasar, pengelolaan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan publik. Dalam sektor pelayanan publik dasar, Puncak berusaha mengejar peningkatan pelayanan yang berkaitan langsung dengan pembangunan manusia yaitu kesehatan dan pendidikan.


Dalam sektor pendidikan, Pemerintah Kabupaten Puncak berupaya melakukan pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan melalui program-program jangka panjang maupun jangka menengah. Salah satu program Pemkab Puncak untuk meningkatkan peningkatan mutu pendidikan adalah penyusunan program-program pendidikan jangka panjang. Program perencanaan pendidikan jangka panjang tersebut tersusun dalam Rencana Induk (Masterplan) Pendidikan Puncak  2014-2025. Untuk menyusun Rencana Induk Puncak, Bappeda Kabupaten Puncak bekerjasama dengan PPKK Fisipol UGM yang berperan melakukan kajian persoalan pendidikan di Puncak dan mendampingi perencanaan strategi-strategi untuk menyelesaikan persoalan yang ada.

Langkah awal yang dilakukan oleh Tim Rencana Induk Pendidikan Puncak adalah melakukan studi dokumen untuk memperoleh data dan gambaran umum kondisi pendidikan di Kabupaten Puncak. Setelah mendapatkan data-data dasar yang mampu memetakan persoalan pendidikan di Puncak, tim kemudian melakukan studi lapangan ke Kabupaten Puncak pada 21 Februari – 01 Maret 2014. Pelaksanaan studi lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data-data empiris melalui proses wawancara ke para pihak terkait pendidikan dan melalui observasi.

Hasil dari studi lapangan akan dimanfaatkan sebagai dasar penyusunan Rencana Induk Pendidikan Puncak sehingga strategi dan program kegiatan yang direncanakan dalam buku Rencana Induk Pendidikan merupakan program yang berbasis fakta (evidence based). Implikasi dari implementasi program yang berbasis fakta adalah pelaksanaan program menjadi lebih terarah, bersifat solutif dan tepat sasaran.

Kajian Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pertanian Kab. Puncak

Tim Peneliti mengawali riset tersebut dengan mengali informasi kuantitatif tentang gambaran perekonomian di Puncak. Kemudian melakukan riset lapangan yang dilakukan dengan dua tahap, yaitu pada tahap pertama, sebagian Tim Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Dinas Pertanian Puncak di Kota Jayapura. Sedangkan tahap kedua, Tim Peneliti melakukan riset lapangan dengan observasi ke wilayah-wilayah pertanian di Puncak. Observasi tersebut juga dilengkapi wawancara dengan para petani, pedagang pasar, para tokoh gereja dan murid SMK pertanian yang berlangsung pada 24-26 Februari 2014.


Hasil kajian ini berupa laporan penelitian yang berisi rekomendasi pengembangan pertanian pada empat sektor pengembangan, yaitu : sumber daya manusia, sumber daya alam, sarana dan prasarana, serta kelembagaan pertanian. Selanjutnya, hasil kajian ini akan digunakan oleh pemda Puncak sebagai langkah fondasi untuk program-program pengembangan pertanian berikutnya.

Kajian Pemekaran Kecamatan di Kabupaten Paser

Kajian pemekaran kecamatan di Kabupaten Paser dilaksanakan atas kerjasama Sekretaris Daerah Kabupaten Paser dan PPKK Fisipol UGM. Pelaksanaan kajian diformat dengan dua skema yakni dengan pendekatatan kajian teori dan penghimpunan dokumen serta format kerja lapangan. Kajian teoritik dan penghimpunan dokumen dilaksanakan pada 29 Oktober 2013. Skema kajian yang pertama ini dilaksanakan dengan menelusuri dokumen yang relevan diikuti dengan diskusi terbatas para pakar untuk merumuskan kerangka kajian yang relevan dan memiliki validasi yang kuat. Sedangkan skema kerja lapangan ditujukan untuk observasi dan mendiskusikan aspirasi masyarakat serta stakeholder terkait dengan pemekaran kecamatan. Kegiatan lapangan dilaksanakan pada tanggal 4-5 Februari 2014.


Secara administratif, pemekaran Kajian wilayah Kecamatan harus mendapat persetujuan DPRD Kabupaten/Kota, Bupati yang bersangkutan, DPRD Provinsi, Gubernur akan merekomendasikan pembentukan kecamatan baru berdasarkan sejumlah kajian Bupati sebagai pucuk tertinggi dan representasi aspirasi politik masyarakat. Pemekaran sebuah wilayah harus memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan menjamin adanya roda administrasi pemerintahan yang baru (dimekarkan) dalam berbagai bentuk perundang-undangan. Sedangkan secara  kultural aspirasi masyarakat dari level paling rendah seperti desa/kelurahan harus difasilitasi agar hasil pemekaran dapat mengikat secara sosial.

Rekrutmen Guru Perintis Kabupaten Puncak Papua

Pengarang PPKK Fisipol UGM
ISBN
Bahasa Indonesia
Halaman 100
Tahun 2013

Pemerintah Kabupaten Puncak yang secara riil menghadapi masalah serius dalam membangun dan memajukan pendidikan di daerah secara mandiri menginisiasi program rekrutmen guru tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA yang dinamankan Program Rekrutmen Guru Perintis Kabupaten Puncak, “Sarjana Indonesia Mendidik Bangsa”. Program ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Puncak bekerjasama dengan Kelompok Kerja Papua dan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol Universitas Gadjah Mada. Program ini dinamakan Program Guru Perintis karena para Guru yang akan direkrut dari berbagai wilayah Indonesia ini diharapkan bisa berperan sebagai tenaga perintis yang berjuang untuk memajukan pendidikan masyarakat kabupaten Puncak sebagai salah satu wilayah terisolir di Indonesia. Para Guru Perintis diharapkan mampu menjalankan tugas-tugas pendidikan bukan hanya untuk anak-anak usia sekolah, namun juga bisa menjadi motivator dan fasilitator untuk meningkatkan semangat dan kemampuan kerja para guru setempat yang sudah lebih dulu mengabdikan dirinya di dunia pendidikan di wilayah kabupaten Puncak.

Bimbingan Teknis RENSTRA dan RENJA Kabupaten Puncak

Pengarang PPKK Fisipol UGM
ISBN
Bahasa Indonesia
Halaman 194
Tahun 2013

Salah satu agenda dari reformasi birokrasi adalah peningkatan kualitas SDM birokrasi dan komitmen aparatur. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, isu kualitas SDM dan komitmen aparatur menjadi hal penting dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Perbaikan kualitas pelayanan publik akan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia penyedia layanan. Birokrasi dengan kualitas yang mumpuni akan dapat menghasilkan inovasi dan pelayanan publik yang prima.

Berdasarkan urgensi tersebut, perbaikan kualitas SDM birokrasi merupakan langkah penting yang harus dilakukan dengan segera termasuk bagi Kabupaten Puncak yang merupakan Daerah Otonomi Baru. Agenda peningkatan kualitas SDM dalam menjalankan fungsi birokrasi dan pelayanan diwujudkan dalam Bimbingan Teknis Penyusunan Renstra (Rencana Strategis SKPD) dan Renja (Rencana Kerja SKPD) yang diselenggarakan atas kerjasama Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Puncak dengan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol UGM. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 30 September – 04 Oktober 2013 di Timika dan diikuti oleh Kepala SKPD dan staf di lingkungan pemerintahan Kabupaten Puncak

Kajian Penyusunan Indikator Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan Daerah di Kabupaten Paser

Tim Peneliti PPKK mengawali kajian dengan studi literatur untuk menghimpun informasi kemiskinan dan kualitas hidup masyarakat Paser. Studi literatur ini juga meliputi telaah terhadap berbagai standar pengukuran kemiskinan yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, BPS, Bappenas dan BKKBN. Selanjutnya Tim Peneliti melalukan riset lapangan selama 3 hari pada 26 hingga 28 November 2013. Riset lapangan diawali dengan kegiatan FGD dengan para aparat dari berbagai SKPD dan wawancara mendalam dengan beberapa kepala dinas dan lembaga terkait.


Tim Peneliti kemudian melakukan observasi ke beberapa kecamatan yang menjadi kantong-kantong kemiskinan di wilayah pedalaman dan wilayah pesisir Kabupaten Paser. Selain itu, Tim Peneliti juga melakukan diskusi dengan Bupati Paser, wawancara dengan beberapa aparat pemerintahan, tokoh masyarakat, para pelaku ekonomi lokal, dan para pedagang pasar di Tana Paser.

Hasil kajian tersebut dipublikasikan dalam bentuk laporan akhir yang memuat indikator kemiskinan berupa instrumen survei untuk mengukur kemiskinan di Paser. Laporan akhir tersebut juga memuat strategi penanggulangan kemiskinan daerah yang kontekstual dengan kondisi sosial-ekonomi masyarakat Kabupaten paser.

Program Guru Perintis Kabupaten Puncak 2013

Untuk mengatasi kurangnya guru di Kabupaten Puncak, Pemerintah Kabupaten Puncak bekerjasama dengan Kelompok Kerja Papua (Pokja Papua) dan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Program Rekrutmen Guru Perintis Kabupaten Puncak “Sarjana Indonesia Mendidik Bangsa”. Rekrutmen Guru Perintis dilakukan dalam 2 gelombang. Pertama, rekrutmen guru bidang studi Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi, Fisika, Kimia, Biologi, dan Sejarah untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Kedua, rekrutmen khusus untuk Guru SD dan PAUD. Jumlah pelamar Guru Perintis tidak kurang dari 130 orang. Calon Guru Perintis melalui beberapa tahap seleksi, yaitu: seleksi administratif, wawancara, microteaching, dan leaderless group discussion.


Rekrutmen tersebut menghasilkan 33 orang Guru Perintis yang sejak Oktober tahun 2013 bertugas di 3 distrik: Ilaga, Beoga, dan Sinak. Mereka didistribusikan ke PAUD, SD, SMP, dan SMA di ketiga distrik tersebut.  Guru Perintis yang terpilih menjalani magang selama 2 pekan di sekolah yang telah ditentukan panitia yaitu: SD Samirono Yogyakarta, SMP 5 Yogyakarta, SMA 9 Yogyakarta, dan PAUD Bhakti Mulia Yogyakarta. Proses magang bagi para Guru Perintis bertujuan untuk mencari inspirasi dalam hal metode pembelajaran, manajemen sekolah, dan relasi guru-murid di sekolah tersebut. Selain magang di sekolah, Guru Perintis juga menjalani cek kesehatan di Gadjah Mada Health Centre (GMC) UGM.

Guru Perintis diberangkatkan ke Timika pada Bulan Oktober 2013, Guru Perintis dengan didampingi oleh 2 orang perwakilan Tim Pokja Papua UGM. Selama di Timika, Guru Perintis menjalani magang selama 2 hari di SMK Petra yang dipilih karena cukup banyak siswa yang berasal dari Kabupaten Puncak. Mereka pindah sekolah ke Petra saat terjadi perang di Puncak beberapa tahun lalu. Setelah itu, Guru Perintis diterbangkan ke distrik Ilaga, Beoga, dan Sinak dengan didampingi perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Puncak.

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Kota Probolinggo, Jawa Timur

Pengarang Tim UNfGI

UNfGI (University Network for Governance Innovation) adalah jaringan kerjasama Fisipol UGM dengan beberapa universitas di Indonesia terkait pengembangan inovasi tatakelola pemerintahan dan pelayanan publik
ISBN
Bahasa Indonesia
Halaman 4
Tahun 2013

Keberhasilan praktek pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Probolinggo telah dikenal luas di Indonesia. Nilai indeks kualitas pembangunan pendidikan Kota Probolinggo sudah ada dilevel cukup baik, yaitu 80,17 atau lebih tinggi 6 angka dari rata-rata indeks pendidikan di Jawa Timur. Meskipun demikian, posisi tersebut berada paling rendah jika dibandingkan dengan sembilan kota lain di Jawa Timur. Sehingga, ulasan tentang pelaksanaan MBS di Probolinggo tepat untuk menjadi rujukan bagaimana praktek MBS dikelola di suatu daerah berkarakter perkotaan.

Unduh:
Implementasi MBS di Kota Probolinggo.pdf