Entries by admin

Bimtek Perencanaan dan Pelaporan Kabupaten Kotabaru

Dalam penyusunan dokumen perencanaan (Renstra) dan pelaporan (Laporan Kinerja, LKj) instansi pemerintah diperlukan aparatur pemerintah yang berkualitas. Kabupaten Kotabaru bekerjasama dengan PPKK Fisipol UGM mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perencanaan dan Pelaporan untuk meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah. Bimtek yang dilaksanakan di Yogyakarta dari tanggal 19 hingga 22 Agustus 2015. Bimtek diikuti 47 peserta dari berbagai SKPD di Kabupaten Kotabaru, diantaranya Badan Lingkungan Hidup, Satpol PP, BPBD, Dinas Perdagangan dan Pasar, Dinas Pertanian, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas Perkebunan, dan Kantor Kecamatan.


 

Diklat LAKIP: Saatnya Paradigma Kinerja dan Akuntabilitas Digeser

Sudah saatnya paradigma kinerja dan akuntabilitas digeser dari yang sekadar administratif-teknis-prosedural menuju ke sesuatu yang lebih substansial. Hanya dengan pola dan pendekatan seperti ini, posisi masyarakat yang selama sekian tahun hanya bisa bergerak dalam ruang-ruang tanpa tumpuan kembali diapresiasi, memiliki perlindungan, mampu mewujudkan impian mengenai kesejahteraan dan akhirnya memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam kompetisi regional dan global.


Hal ini disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ketika membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) reguler penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) angkatan ke-24 di Fisipol UGM, Senin 24 Agustus 2015. Acara yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol UGM ini diikuti oleh 42 peserta yang berasal 23 daerah se-Indonesia yang menyebar mulai dari Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan, Jawa, Maluku dan Papua.

“Aparat Sipil, para birokrat dan semua yang menjadi bagian dari pemerintah wajib memberikan tumpuan dan perlindungan bagi anak-anak bangsa, khususnya dalam membangun kekuatan meraih kesejahteraan. Hanya dengan konsistensi dan perjuangan yang terus-menerus semua yang mengikuti Diklat ini bisa menyelamatkan bangsa ini dan nasib begitu banyak masyarakat Indonesia khususnya dalam menghadapi serbuan ekonomi global dan regional. Hanya dengan kinerja yang bagus, kuat dan substansial akan ada jaminan perbaikan, pengembangan dan penguatan terhadap problematika yang terjadi,” kata Erwan.

Diklat penyusunan LAKIP ini akan berlangsung selama empat hari dan terbagi dalam 24 sesi. Deputi Pendidikan dan Pelatihan PPKK Fisipol UGM, Arie Ruhyanto mengatakan bahwa dalam diklat kali ini akan dikuatkan simulasi dan diskusi. Materi dalam bentuk ceramah dan kuliah akan diadaptasikan lebih banyak ke dalam diskusi dan simulasi yang berisi latihan-latihan substansial yang padat.

“Diharapkan dengan adanya banyak latihan, peserta bisa cepat menguasai dan mampu menghasilkan LAKIP yang benar-benar berguna khususnya bagi pengembangan akuntabilitas, kinerja dan perbaikan tata kelola pemerintahan ke depannya,” tandas Arie.

Beberapa metode yang dipakai dalam diklat kali ini antara lain, diskusi, ceramah, kuliah LAKIP, simulasi, penugasan/presentasi individu dan kelompok, city tour, dan observasi. Diklat berlangsung di UGM dan beberapa sesi akan dilangsungkan juga di Hotel Inna Garuda Yogyakarta.

Seleksi Bakal Calon Kades, Pilkades Kabupaten Kulon Progo

Berdasarkan aturan pemilihan kepala desa, calon yang berhak maju dalam pemilihan kepala desa maksimal lima orang setiap desa. Dari 35 desa, satu desa di Kulon Progo menggelar seleksi awal untuk memilih lima orang dari enam bakal calon kepala desa di Ruang Sermo Gedung Binangun Kompleks Kantor Bupati Kulon Progo, Kamis (20/8/2015).


Dalam proses seleksi tersebut, ada enam bakal calon kepala desa dari Desa Banjararum, Kalibawang. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan KB (BPMPDPKB) Kulonprogo Sri Utami mengungkapkan, seleksi tersebut melibatkan pihak ketiga yakni dari Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol UGM. Kehadiran PPKK Fisipol UGM untuk menjamin adanya pendekatan akademis yang independen dan netral terhadap rangkaian proses seleksi kemampuan dasar dan umum.

“Apabila bakal calon sudah memenuhi persyaratan adminsitrasi di tingkat desa lebih dari lima . Maka, panitia pemilihan kepala desa tingkat kabupaten harus melaksanakan seleksi tambahan yang kebetulan terjadi di Desa Banjararum. Hasil dari seleksi ini adalah untuk memastikan 5 calon yang nantinya akan dipilih sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku,” ujar Utami. Komposisi penilaian berdasarkan dua aspek. pertama, terdiri dari 10% pengalaman kerja di lembaga pemerintahan, tingkat pendidikan dan usia. Sedangkan tahapan penilaian yang kedua, 90% penilaian berdasarkan ujian seleksi tertulis. Materi ujian, Pancasila, UUD 1945, Pemerintahan Daerah, pemerintahan desa, muatan lokal, pengetahuan umum dan bahasa Indonesia.

Lebih lanjut Utami memaparkan, usai dilakukan seleksi langsung dilakukan penilaian secara terbuka dan bisa disaksikan langsung oleh publik. Setelah itu dilakukan perangkingan dan hasilnya hanya diambil lima bakal calon saja. Bakal calon yang lolos untuk pilkades Banjararum adalah: Sunaryo, Suyono,Warudi, Barick Sulistyo dan Dahlan.

Peneliti PPKK Fisipol UGM yang juga koordinator seleksi bakal calon kepala desa Banjararum, Nur Faidati mengatakan bahwa untuk kegiatan ini PPKK melalui divisi penyusunan soal telah menyiapkan 50 soal tertulis yang telah direview oleh beberapa dosen yang mengampu mata kuliah Politik dan Pemerintahan Daerah, Pemerintahan Desa, dan Kebijakan Publik. “Kami sangat senang bisa diberi kepercayaan membantu rekan-rekan di Kulon Progo, khususnya dalam memberikan layanan yang berkualitas bagi masyarakat Desa Banjararum melalui kegiatan ini yang merupakan salah satu bagian dari proses seleksi dan pemilihan selanjutnya,” pungkas Nur Faidati.

Fieldwork di Paser: Mengabdi dan Melayani dari Pinggiran

Selama sepekan (2-8 Agustus 2015), tim peneliti Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol UGM melakukan penelitian lapangan dalam rangka pendampingan penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan oleh tim peneliti yang terdiri dari 2 peneliti utama dan 4 asisten peneliti.


Pendampingan yang dimaksud sebagai jalan menuju penguatan kapasitas pemerintah daerah khususnya dalam menyusun perencanaan yang kuat menuntut keterlibatan, partisipasi dan sumbangan kelompok akademisi yang benar-benar bisa mempertanggungjawabkan secara logis dan kritis apa yang ingin dicapai dalam pembangunan dan kehidupan masyarakat. “Kami bekerja sama dengan PPKK Fisipol UGM karena bantuan akademis dari teman-teman dosen dan peneliti di UGM bisa dilihat sudah membantu kami menghasilkan begitu banyak perubahan yang signifikan di Paser. Harapan kami semoga kerja sama mutual ini terus-menerus terjalin dengan baik karena tentunya dengan relasi ini kami bisa semakin kuat untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik bagi Kabupaten Paser,” kata Kepala Bappeda Paser Ambo Lala (Senin, 3/8/2015).

Lebih lanjut, Sekretaris Bappeda Paser Muhammad Ali mengatakan bahwa perencanaan RPJMD yang matang mengandaikan adanya sinergi dan kerja sama yang serasi antara cita-cita daerah dan apa yang menjadi harapan nasional. “Kita membutuhkan bantuan akademisi sebagai penghubung yang bisa memaksimalkan keserasian dan juga hubungan antara daerah dan pusat khususnya dalam menjamin kaidah-kaidah yang ada bisa berguna secara substansial, bukan sekadar prosedural semata,” kata Ali.

Spirit penelitian, kajian, konsultasi dan penyusunan dokumen RPJMD Paser 2016-2020 menurut Deputi Riset dan Publikasi PPKK Fisipol UGM, Gabriel Lele kuat berada di tataran rekognisi nilai dan eksistensi kemanusiaan yang juga berarti pembukaan ruang bagi promosi dan pengembangan potensi lokal yang ada di Paser. “Saatnya melayani dan membangun dari pinggiran jangan lagi dimaknai sebagai kelemahan melainkan harus bisa diubah menjadi kekuatan. Kekuatan pembangunan ada di pinggiran dan bagaimana pusat dan daerah harus bisa membaca hal ini sebagai peluang. Pelayanan dan pengabdian harus juga dimulai dari pinggiran,” kata Gabriel.

Penelitian kajian dan penyusunan dokumen RPJMD Paser dilangsungkan di seluruh SKPD yang ada di Paser, fokus kajian di Bappeda, Sekda dan beberapa instansi terkait. Penelitian ini dilengkapi dengan observasi dan studi lapangan di beberapa kecamatan terluar yang cukup jauh dari pusat administrasi dan ekonomi Kabupaten Paser.

Riset Lapangan di Kabupaten Intan Jaya Papua

Melanjutkan kontrak kerjasama yang telah disepakati antara Pemerintah kabupaten Intan Jaya dan FISIPOL UGM pada bulan Juni 2015, tim peneliti Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama FISIPOL UGM melakukan kegiatan riset lapangan pada tanggal 4 hingga 11 Juli 2015 ke Sugapa, ibukota Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua. Tim peneliti PPKK FISIPOL yang berlatar belakang dari beberapa disiplin ilmu ini melakukan kajian dan penggalian data untuk menuntaskan lima kegiatan kerjasama yaitu Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Revisi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Revisi Rencana Tata Ruang dan wilayah (RTRW), Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Puncak Carstenz dan Rencana Induk Sekolah Berpola Asrama di Intan Jaya.


Eksplorasi selama kurang lebih satu minggu telah cukup memberikan gambaran untuk tim peneliti menyusun kerangka perencanaan pembangunan daerah yang menyeluruh dan sekaligus selaras dengan perencanaan tata ruang dan wilayah. Tidak dipungkiri bahwa sebagai Daerah Otonom Baru (DOB) sejak tahun 2009, Intan Jaya masih menghadapi tantangan di hampir semua sektor. Terdapat lima persoalan utama yang harus segera diatasi oleh pemerintah daerah. Persoalan tersebut antara lain transportasi, air bersih, energi, pendidikan dan kesehatan.

Terletak di pegunungan tengah Papua dengan ketinggian wilayah berkisar antara 1000 – 3000 m dpl, Kabupaten Intan Jaya memiliki topografi yang cukup ekstrim. Mayoritas wilayah Intan Jaya adalah perbukitan dan lembah yang curam yang menyebabkan kabupaten tersebut mengalami kesulitan akses transportasi. Satu-satunya akses transportasi ke Sugapa adalah dengan menggunakan pesawat perintis dan helikopter. Akibatnya, peredaran uang di Intan Jaya sangat rendah dan harga-harga kebutuhan pokok sangat mahal. Sebagai parameter, harga satu liter bensin di Sugapa mencapai Rp. 50.000,00. Kondisi tersebut memiliki banyak implikasi terhadap sektor-sektor lain. Dalam sektor kesehatan, Intan Jaya masih menghadapi isu ketersediaan dokter dan tenaga medis lain, penanggulangan penyakit menular (malaria, disentri dan TB), perbaikan gizi masyarakat, penurunan angka kematian ibu melahirkan dan penurunan angka kematian bayi. Isu krusial lain yang harus segera ditangani adalah minimnya akses masyarakat terhadap air bersih. Kurangnya ketersediaan air bersih bukan akibat tidak adanya sumber air melainkan belum terpasangnya instalasi air bersih untuk warga. Bagaimanapun juga, air adalah kebutuhan vital bagi masyarakat, selain tentu saja makanan dan sumber energi listrik.

Sesuai karakter dari PPKK FISIPOL UGM yang menerapkan evidence based policy, maka data-data yang berhasil dihimpun oleh tim PPKK FISIPOL di Intan Jaya akan menjadi basis penentuan rekomendasi kebijakan untuk pemerintah daerah setempat. Melalui penggalian data sekunder dan wawancara mendalam dengan stakeholders dan masyarakat, tim peneliti akan mampu merumuskan kebijakan pembangunan daerah yang lebih kontekstual, tepat sasaran dan benar-benar menjawab persoalan riil yang dihadapi oleh pemerintah daerah Intan Jaya.

Bimtek Renstra Bappeda Kabupaten Raja Ampat

Dibuka oleh Kepala PPKK Fisipol Universitas Gadjah Mada, Bambang Purwoko, Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Strategis untuk Bappeda Kabupaten Raja Ampat berlangsung dari tanggal 9-12 Juni 2015 di Yogyakarta. Peserta bimtek ini adalah 20 oang pegawai Bappeda Kabupaten Raja Ampat. Melalui bimtek yang pesertanya berasal dari institusi yang sama, diharapkan permasalahan-permasalahan yang selalu dialami Bappeda Raja Ampat dalam penyusunan Renstra dapat terselesaikan secara langsung. Disamping metode dan teknik baru maupun alternatif dalam penyusunan Renstra.


 

Diklat Reguler Penyusunan RENSTRA SKPD Bulan Juni 2015

Sebanyak 47 orang pegawai sipil negara (PNS) dari berbagai provinsi dan kabupaten di Indonesia berpartisipsi dalam Diklat Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD yang diselenggarakan oleh PPKK FISIPOL UGM Yogyakarta. Bertempat di Hotel Grand Aston Yogyakarta, Diklat Renstra SKPD menyediakan format kelas interaktif dan partisipatif sehingga peserta mampu memahami dan menyerap materi diklat dengan optimal. Selama tiga hari terhitung sejak tanggal 9 – 11 Juni 2015, para peserta dapat berbagi ilmu dn pengalaman dengan para trainer diklat yang terdiri atas akademisi dan praktisi di jajaran kementerian atau badan penyelenggara negara.


Diklat Renstra dibuka oleh Dekan FISIPOL UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto dan Kepala PPKK FISIPOL UGM, Bambang Purwoko. Dalam sambutan pembukanya, Dekan FISIPOL menekankan pentingnya perencanaan. Dalam era desentralisasi ini, pemerintah daerah harus memiliki kesiapan dan kapasitas yang memadai untuk membangun daerahnya sendiri. Dalam kerangka pembangunan daerah tersebut perencanaan mengambil peran yang penting. Sebagai contoh, Jakarta menjadi kota paling macet sedunia merupakan buah dari kegagalan perencanaan di masa lalu. Bisa jadi, kemacetan Jakarta tidak separah saat ini seandainya sepuluh tahun yang lalu pemerintah (pusat maupun daerah) sudah mampu bertindak visioner dan strategis. Untuk itu, Erwan menghimbau para peserta untuk bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu diklat untuk menyerap ilmu dan nantinya menerapkannya ketika sudah kembali ke daerah masing-masing.

Diklat Reguler Penyusunan LAKIP Bulan Juni 2015

PPKK FISIPOL UGM kembali menyelenggarakan Diklat Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (Diklat Penyusunan LAKIP) untuk para pegawai negeri sipil di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Indonesia. Diklat yang diadakan di Hotel Saphir Yogyakarta tersebut diikuti oleh 45 orang PNS dari berbagai daerah di Indonesia, dengan peserta terbanyak berasal dari Jawa Tengah dan Kalimantan Barat. Bertempat di Hotel Saphir Yogyakarta. Diklat ini dibuka pada 8 Juni 2015 dan ditutup pada 10 Juni 2015.


Rangkaian diklat dibuka dengan sambutan oleh Dekan FISIPOL UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto dan Kepala PPKK FISIPOL UGM, Drs. Bambang Purwoko. Dalam sambutannya, Dekan FISIPOL UGM menekankan pentingnya perubahan paradigma berpemerintahan. Pada era kolonial Hindia Belanda, Pemerintah, sesuai namanya, adalah penguasa yang memposisikan dirinya superior dibanding rakyat. Pemerintah pada era penjajahan Belanda sangat identik dengan represor, pihak yang memiliki kewenangan mutlak atas rakyat dan memiliki kekuatan untuk memerintah dan bahkan menarik upeti dari rakyatnya. Pasca kolonial, ada sedikit perubahan paradigma dan praktik berpemerintahan. Pada masa selepas kolonialisme, pemerintah adalah pamong praja yang masih merupakan penguasa meskipun tidak serepresif pemerintah kolonial. Berbeda lagi dengan paradigma yang harus mengikuti perubahan sistem politik-pemerintahan pasca reformasi. Saat ini, para pamong praja harus memiliki perspektif bahwa mereka adalah pelayan masyarakat. Dengan perspektif demikian, maka diharapkan akan terwujud akuntabilitas dan pertanggungjawaban kinerja pegawai negeri sipil sehingga rakyat dapat meningkat kesejahteraannya melalui kerja keras pemerintahnya.

Diklat Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintahan Maret 2015

PPKK FISIPOL UGM kembali menyelenggarakan Diklat Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) pada tanggal 3-5 Maret 2015. Diklat yang rutin diselenggarakan tersebut mengambil tempat pelaksanaan di FISIPOL UGM dan Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Peserta diklat adalah para aparatur sipil negara (PNS) dari berbagai SKPD di beberapa daerah di Indonesia.


Pemateri diklat adalah para pakar dari FISIPOL UGM, KemenPANRB, Bappenas RI dan Bappeda Provinsi DIY. Seperti desain sebelumnya, PPKK FISIPOL tetap merancang kelas yang interaktif dan menuntut keaktifan peserta. Dengan format kelas yang membuka ruang diskusi dan menjalin interaktivitas antara pemateri dan  peserta, para peserta akan menjadi lebih memahami dan mendalami materi-materi yang disampaikan. Karakteristik diklat PPKK FISIPOL UGM adalah menekankan pada penguatan konsep dan landasan filosofis-teoritik yang kemudian diturunkan ke dalam level teknis melalui simulasi dan tugas-tugas individu maupun kelompok.

Lowongan Asisten Teknis Pelatihan PPKK Fisipol UGM

PPKK FISIPOL UGM membutuhkan 2 orang Asisten Teknis Kegiatan Diklat Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Juni 2015. Pelamar diharapkan sarjana S1 atau mahasiswa S1 UGM yang sudah lulus teori. Persyaratan lengkapnya sebagai berikut:


 

  1. Sarjana S1 UGM atau Mahasiswa S1 UGM yang sudah dinyatakan lulus teori
  2. IPK Minimal 3.00
  3. Memiliki pengalaman organisasi
  4. Memiliki pengalaman kepanitiaan dalam kegiatan kampus
  5. Mampu bekerja dalam tim
  6. Mau bekerja full-time mulai tanggal 6 – 11 Juni 2015

Berkas lamaran berisi surat lamaran, CV, Surat Keterangan Telah Lulus Teori/Ijazah dan Transkrip Nilai. Berkas dikirim langsung ke kantor PPKK Fisipol UGM Gedung BH Fisipol lantai 1 Jl. Socio Yustisia No. 2, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 paling lambat diterima Kamis, 4 Juni 2015 Pkl. 15.00 WIB.

Unduh : PPKK – Lowongan Asisten Peneliti